Senin, 23 Februari 2009

mainan anak

Pada usia 8-12 Bulan, si Kecil mulai bermain menguatkan otot dan mengenal fungsi, diusia inilah mereka mulai merespons rangsang dari luar. Di usia 8-12 Bulan, si Kecil dibimbing untuk dapat belajar melalui bermain. Perkembangan yang cukup signifikan tampak pada kemampuan bayi usia 8-12 bulan untuk duduk sendiri dan mulai merangkak, bahkan bertumpu pada kaki sendiri. Kemajuan lain yang dicapai bayi usia 8-12 bulan adalah perihal keberadaan benda atau mainan yang dilihatnya. Dengan begitu, ketika ia melihat mainan yang tadi dilihatnya tak ada di tempat, si kecil pun berusaha mencarinya


Usia 8-12 bulan

- Boneka berbahan lembut

Di usia 8-12 bulan, bayi Anda mulai mengembangkan rasa keterikatan terhadap benda yang ia sukai. Anda dapat memberinya boneka berbahan lembut, baik berbentuk orang atau binatang. Namun Anda perlu menghindari memberinya boneka berbahan plastik, berpita, bermata yang mudah lepas, berbahan rajut dan juga sesuatu yang mudah ditarik benangnya. Bila mainan terbuat Dari bahan berbulu, pilihlah yang bulu-bulunya tak mudah lepas, sebab sangat berbahaya bagi bayi usia ini yang gemar memasukkan benda-benda kecil ke dalam mulutnya. Selain itu, Anda perlu menghindari memberi anak boneka yang terlalu besar, karena si kecil bisa kesulitan memainkannya.


- Bola elastis

Bola adalah mainan paling digandrungi anak-anak. Khusus bayi usia 8-12 bulan, Anda dapat memberi bila berbahan lembut atau elastis. Hindari bola dari plastik yang dikhawatirkan dapat mencederai atau mengandung toksin.


- Balok dari kayu atau berbahan lembut

Bayi usia ini mulai tertarik menumpuk balok-balok menjadi suatu menara tinggi. Untuk mendukung kemampuannya menyusun benda-benda, meski belum beraturan dan berbentuk jelas, Anda dapat memberinya mainan balok berbahan kayu yang aman dan tidak mencederai.

- Mainan beroda

Seiring kemampuan bayi usia ini bergerak dengan cara merangkak dan berjalan tertatih-tatih, ia mulai menyenangi mainan yang juga dapat bergerak. Anda dapat memberinya mainan seperti mobil-mobilan yang dapat ia gerakkan sambil berjalan mengelilingi ruangan.


- Mainan didorong

Mainan yang didorong memberi kesempatan si kecil melatih kemampuan berjalannya. Anda dapat memberinya mainan beroda, seperti mobil-mobilan yang dapat ia naiki dan juga memiliki pegangan agar anak dapat mendorongnya mengitari ruangan.


- Telepon mainan

Bayi usia 8-12 bulan adalah pengamat dan peniru paling ulung. Ia menyerap beberapa informasi penting, antara lain, cara berbicara, termasuk juga saat Anda menelepon. Meski belum lancar bicara, ia berusaha berkomunikasi menggunakan telepan mainan dengan menggenggam gagang telepon, telepon mainan membantu anak belajar mengembangkan imajinasi dan fantasinya. Dengan telepon mainan anak juga belajar menggunakan benda sesuai fungsi.


- Si bebek dan boneka karet

Bayi usia 8-12 bulan mengenal dunia masih melalui inderanya. Bermain bebek karet saat mandi membantunyan belajar tentang dunia melalui indera peraba. Beraneka bentuk mainan untuk menemaninya mandi membantu si kecil merangsang keterampilan motorik halus, koordinasi mata-tangan dan taktil. Di samping itu, mainan ini dapat menenangkan rasa takut anak terhadap air, dan menjadi alat bantu si kecil untuk kegiatan fun with water, bersenang-senang dengan air.

Minggu, 15 Februari 2009

Makna Sebulir Perhatian

Tumbuhnya rasa cinta relatif mudah. Yang sulit adalah merawat agar cinta dan kasih sayang kita terus membara. Itulah yang terjadi dalam perjalanan rumah tangga. Biduk kapal yang diawali dengan cinta terkadang harus kandas akibat cinta dan kasih sayang antara suami istri menguap. Entah kemana.

Sepotong pengalaman diceritakan Aldi, sebut saja begitu :

Malam sudah sangat larut. Sayup-sayup desing kendaraan masih tetap terdengar. Namun tetap saja sepi memeluk sekujur rumah itu. Aldi beranjak dari pembaringan. Ia memutuskan untuk membasuh wajahnya dan tahajud. Pria yang sehari-hari menaiki Timor ini berpikir mudah-mudahan qiyamulalilnya malam ini bisa membuat dirinya lebih tenang.

Ternyata benar. Basuhan air wudlu dan bertemunya kening dengan sajadah membikin hati dan perasaanya lebih tenang. “Alhamdulillah, setelah tahajud ada ketenangan. Bak segayung air menyirami tanah yang tandus,” ceritanya kepada FIKRI. Padahal, jangka masa tiga setengah jam sebelumnya, hati dan pikirannya sarat gelisah dan gundah gulana. Matanya pun kering mengusir kantuk.

Betapa tidak, malam itu ia bertengkar keras dengan Lena, istrinya. Lena protes dengan tingkah suaminya yang, dianggapnya, sudah tidak memperhatikannya lagi. Sebagai seorang manager dari sebuah perusahaan baru, Aldi terbilang super sibuk. Pergi pagi pulang larut malam. Dan, kalaupun pulang, energinya sudah habis tak terkuras. Sebentar saja bersih-bersih, ganti baju, tak berapa lama kemudian ketemu bantal, ia langsung lenyap. Tidur. “Malam itu, Lena menyiramkan segelas air ke wajahku. Praktis, amarahku muntah kepadanya. Aku bentak dia, eh, dia malah bicara keras. Selanjutnya, bisa ditebak. Kami bertengkar hebat,” paparnya penuh rasa sesal.

“Ketegangan demi ketegangan dalam sebuah rumah tangga, sebenarnya, hal yang lazim,” komentar KH Madrais Hajar, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Bekasi. “Yang terpenting adalah bagaimana kedua pasangan baik suami maupun istri menyikapi ini secara positif dan rasional. Jangan emosional,” tambahnya.

Selain itu hendaknya ada satu pihak yang mengalah ketika pertengkaran terjadi. “Cobalah sang suami bersabar sedikit menanggapi istri yang sedang marah-marah. Atau, sebaliknya. Anggap saja sedang main sinetron dan jangan diambil hati,” saran Madrais.

Hal ini dibenarkan Aldi. Malam kejadian itu, mungkin karena saking lelahnya, ia emosional dan meladeni istrinya. “Saya mengaku salah, malam itu saya langsung bentak dia tanpa bertanya dulu. Bisa saja, perilakunya itu hanya reaksi dari tindakan saya sendiri,” imbuh Aldi.

Pun begitu, Madrais tidak menyarankan untuk membiarkan sang istri atau sang suami marah-marah begitu saja. Bukan berarti dicuekin. Apalagi, asik saja menonton TV. Itu malah membuat sang pasangan sakit hati. “Jangan banyak bicara, lakukan saja. Cobalah dekap erat istri atau suami anda. Buatlah ia tenang dan nyaman berada dipelukan anda. Baru setelah tenang dikomunikasikan dan cari jalan keluar. Jangan pernah bosan membuat kesepakatan baru yang penting keduanya senang sama senang.”

Minggu, 08 Februari 2009

Tim Saring Ayam dan Keju

  • beras 20g
  • daging ayam 25g
  • tempe, buncis, tomat @ 25g
  • keju parut 10g
  • air 625cc

Cara Memasak:

1. Potong tomat serta buncis kecil-kecil

2. Masukkan air ke dalam beras yang telah dicuci bersih

3. Rebus beras tersebut, dicampur dengan daging ayam dan tempe

4. Aduk hingga menjadi bubur

5. Masukkan potongan buncis dan tomat hingga matang

6. Setelah matang, tambahkan keju yang telah diparut

7. Dinginkan

8. Haluskan dengan saringan kawat

Sabtu, 07 Februari 2009

Resep Makanan Bayi

Tim saring
B a h a n:20 gr beras (2 sdm)
10 gr kacang hijau (1 sdm)
25 gr hati ayam (1 ptg)
atau hati sapi, daging cincang atau daging ikan, atau 1 btr telor ayam
10 gr daun bayam (1 genggam)
20 gr tomat (1 bh sdg)
20 gr wortel (1 ptg sdg)
Cara membuat:Beras dan kacang hijau yang telah direndam semalam dicuci lalu ditim dengan 150 cc (3/4 gls) air. Bila sudah 1/2 masak, masukkan hati dan wortel ke dalamnya, biarkan sebentar sampai hati atau penggantinya agak lunak.
Kemudian masukkan bayam, tomat dan garam. Tunggu sampai masak, angkat lalu saring dengan saringan.